Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Cerita Inspiratif Sang Profesor

Gambar
  Seorang Professor berdiri di depan kelas Filsafat. Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dgn bola2 golf. Kemudian berkata kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh...... ? Mereka setuju !!!! Kemudian dia menuangkan batu koral ke dlm toples, mengguncang dgn ringan. Batu2 koral mengisi tempat yg kosong di antara bola2 golf. Kemudian dia bertanya kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh ?? Mereka setuju !!! Selanjutnya dia menabur pasir ke dlm toples ... Tentu saja pasir menutupi semuanya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sdh penuh..??. Para murid berkata, "Yes"...!! Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dlm toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa.... "Sekarang.. saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu. " "Bola2 golf adalah hal yg penting; Tuhan, keluarga, anak2, kesehatan. "Jika yg lain hilang dan hanya tinggal mrk, maka h

STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING

Gambar
STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING (Suatu Strategi Pembelajaran Berbasis Student Centred)oleh : Drs. Hartono, M.Pd A. Latar Belakang Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merobah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian guru/pendidik yang cenderung mempe

MAKNA SEBUAH PENDIDIKAN

Gambar
Ditulis oleh: Prof. Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI) LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. ...Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah. Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberinilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri. Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya sin